Hubungan Ruh dan Tubuh adalah Abadi

Orang atheis mengingkari ruh, dan mengatakan bahwa ruh itu tidak ada artinya sedikitpun. Kemudian mereka mengatakan "kebangkitan (di akhirat) tidak ada artinya. Di sini ruh memperoleh pengajaran, lalu apa yang akan dilakukannya di masa mendatang. Ini semua adalah khayalan, dan tidak ada logika di dalamnya".

Jika ruh itu tidak ada artinya sedikitpun. Maka mengapa bila terjadi sesuatu pada tubuh lalu dampaknya timbul pada potensi-potensi batin. Misalnya, jika terjadi luka pada otak, maka akibat kerusakan itu manusia jadi gila, atau daya ingat berkurang.

Ruh orang-orang gila tetap ada, kerusakan yang terjadi adalah pada tubuh. Jika sistim tubuh tidak baik, maka ruh pun menjadi tidak berguna. Ruh tidak dapat berfungsi tanpa tubuh.

Oleh karena itu, ruh senantiasa membutuhkan tubuh. Suatu tubuh yang sistimnya baik, maka kondisi rohaninyapun akan baik. Mengapa pada diri anak-anak kecil belum ada pemahaman tentang akibat-akibat berbagai hal? Sebabnya adalah, di dalam diri mereka potensi itu belum tumbuh secara sempurna.

(Malfuzhat, jld 4, H. 431)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Istighfar : Kunci Menutupi Kelemahan

Terkadang manusia tidak menyadari akan perbuatan-peruatan yang telah dilakukan, apalagi perbuatan buruk atau dosa, seakan-akan manusia pada ...