Ihwal Penentuan Suatu Hari Raya Id

Pada artikel kali ini saya ingin menyajikan “Q&A Liqa Ma’al Al Arabiyyah Hadhrat Mirza Tahir Ahmad, Khalifatul Masih IV rh. Berkenaan dengan penentuan atau menetapkan suatu hari raya. Berhubung Agama Islam ini tengah menyebar luar ke seluruh penjuru dunia. Apakah harus serempak pelaksanaan hari raya dengan negara Arab Saudi?

Terkait dengan hal ini ada seseorang yang bertanya kepada Hadhrat Khalifatul Masih IV rh yakni: “Besok (Jum’at, 17 Maret 2000) insya Allah kita akan merayakan Idul Adha bersama seluruh Jemaat di UK (United Kingdom). Begitu pula kaum muslimin lainnya. Bagaimanakah hubungannya dengan perayaan Idul Adha di Arab Saudi?”

Hudhur rh bersabda: “Sebagian umat Islam di berbagai belahan dunia meyakini, bahwa mereka harus mengekor ke Arab Saudi. Oleh karena Arab Saudi merayakan Idul Adha pada hari ini (Kamis, 16 Maret 2000). Maka mereka pun merasa harus demikian.”

“Tetapi ada lagi yang berpendapat, sungguh mustahil untuk mengekor ke Arab Saudi, sebab (dinegaranya) Matahari masih terlihat. Oleh karena itu, Hari Raya Idul Adha haruslah jatuh pada keesokan harinya, yakni tanggal 17 Maret 2000.”

“Jadi, mereka hanya sekedar mengikuti aturan main yang normal belaka. Jemaat Ahmadiyah pun demikian, kita setuju (kepada pendapat yang mengatakan) bahwa Arab Saudi tidak berhak untuk menentukan jatuhnya suatu Hari Raya Id. Mereka menentukannya begitu saja (artificially). Mereka pikir, dikarenakan mereka adalah negara Islam, negara-negara lainnya harus ikut.”

“Itulah sebabnya mengapa kita (Jemaat Ahmadiyah) tidak mengekor kepada Arab Saudi, melainkan mengikuti hasil penelitian di berbagai observarium, yakni berdasarkan kepada apa-apa yang nyata terjadi.”

“Tambahan lagi, sungguh mustahil bahwa semua manusia (diberbagai belahan bumi) melihat sesuatu yang sama. Bumi ini bulat. Siang dan malam datang silih bergantian. Sehingga, satu waktu tertentu di Arab Saudi tentu sangat berlainan dengan keadaan waktu siang dan malam di beberapa bagian Amerika atau Australia, ataupun Jepang misalnya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Istighfar : Kunci Menutupi Kelemahan

Terkadang manusia tidak menyadari akan perbuatan-peruatan yang telah dilakukan, apalagi perbuatan buruk atau dosa, seakan-akan manusia pada ...