KHALIFAH ISLAM SAAT INI ADALAH CERMINAN PEMERSATU

Oleh : Mln Dian Khoeruddin
Keadaan dunia saat ini sangatlah mengerikan, timbulnya perselisihan dan peperangan membuat dunia ini mengarah kepada kehancuran besar. Allah Ta’ala telah memperingatkan manusia bahwa “Orang-orang telah melakukan keburukan dengan tangan sendiri, akibatnya kehancuran menguasai daratan dan lautan juga supaya itu menciptakan kepada mereka sebagian amal mereka supaya mereka kembali.” (Ar Ruum : 42). Namun kebanyak umat manusia melupakannya.

Sebagai contoh pada perang dunia ke I dan II terdapat lebih dari 70 juta orang menjadi korban. Begitupun pada masa ini banyak terjadi peperangan di setiap benua yang mengakibatkan kehancuran dan korban jiwa berjatuhan.

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Imam Mahdi dan Masih Mau’ud as mengambarkan Bahwa : “Saat ini orang-orang menghendaki air rohani. Bumi sungguh telah mati. Zaman ini telah menjadi zaman 'zhaharal fasadu fil barri wal bahri'. Ringkasnya, kehancuran telah terjadi di setiap level manusia. Dalam aspek dan corak apa saja kalian lihat, kondisi dunia telah berubah. Kerohanian tidak tersisa dan bekas-bekasnya tidak nampak. Setiap anak kecil dan dewasa terjebak dalam kelemahan-kelemahan akhlak dan amal. Nama dan tanda penyembahan Tuhan dan makrifat ilahi nampak telah terhapus. Oleh sebab itu, saat ini diperlukan air samawi dan cahaya kenabian turun dan menerangi hati yang beruntung. Bersyukurlah kepada Allah Ta’ala. Dia telah menurunkan cahaya tersebut saat ini dengan karunia-Nya namun sedikit sekali orang yang mengambil faedah dari cahaya tersebut". (Al-Hakam, jilid V, tanggal 31 Maret 1903, halaman 3)

Sesuai dengan petunjuk-petunjuk Alquran Karim dan Sabda Rasulullah saw diperlukan seseorang yang akan menjadi Hakaman Adalan, serta mempersatukan umat dibawah bendera Hadhrat Rasulullah saw. Allah Ta’ala telah menganugerahkan nikmat agung khalifah yang dapat menyelamatkan kita dari kehancuran. Khalifah adalah wakil nabi yang meneruskan misinya. Yakni,menegakkan tauhid di bumi dan mempertemukan manusia dengan Tuhan-nya.

Hadhrat Abu Bakar ra, juga telah menjelaskan pentingnya khalifah pada umat Ilam dan menerangkannya dengan kata-kata, bagaimana Allat Ta’ala menetapkan khalifah?

وقد استخلف الله عليكم خليفة ليجمع به الفتكم ويقيم كلمتكم
Yakni Allah Ta’ala telah menegakkan khalifah diantara kalian supaya Dia menyatukan kalian dan menguatkan urusan kalian. (Tarikh Kamil li Ibnu Katsir)
Tetapi banyak yan tidak memahami pentingnya khalifah di masa lalu, bahkan Hadhrat Utsman ra beliau pernah memberikan nasihat kepada para pemberontak, “Jika kalian telah membunuhku saat ini, demi Allah, kalian tidak akan pernah dapat bersatu dan kalian tidak akan dapat menjalani hidup harmonis satu sama lain, kalian tidak akan dapat meneakkan shalat berjamaah dan kalian tidak akan mampu memerangi musuh meskipun bersatu.” (At- Thabqatul Kubra)

Dari kedua Khalifah Islam Rasyiddin ini memberikan nasihat bahwa persatuan itu hanya bisa dicitakan apabila ada khalifah didalamnya yang memimpin. Tanpa ada warna khalifah atau tidak berusaha berada dibawah bendera khalifah, sampai kapanpun pasti tidak akan tercipta persatuan.

Hadhrat Khalifah Al Masih ke 2, Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad ra menegaskan bahwa: "Suatu jemaah, suatu bangsa tidak dapat maju selama tidak terdapat warna persatuan. Umat Islam mundur dari segi bangsa ketika tiada khilafah diantara mereka. Ketika khilafah tiada, persatuan tak ada dan ketika persatuan tak ada, kemajuan terhenti dan mulai ada kemunduran. Karena persatuan tidak dapat terbentuk tanpa khilafah dan kemajuan tidak akan ada tanpa persatuan. Kemajuan dapat terjadi melalui persatuan. Persatuan adalah tali yang mengikat bangsa dan orang-orang lemah dari bangsa itu terus berderap maju bersama orang-orang kuat".

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Imam Mahdi dan Masih Mau‘ud as bersabda: "Ciptakanlah persaudaraan dan kecintaan satu sama lain dan tinggalkanlah kebuasan dan perselisihan. Menepilah dari segala macam cemoohan dan perolokan secara mutlak. Karena olok-olok menjauhkan hati manusia dari kebenaran dan mengacaukannya. Tampillah satu sama lain secara hormat. Utamakanlah ketenangan saudaranya daripada ketenangannya sendiri. Ciptakanlah perdamaian sejati dengan Allah Ta‟ala dan kembalilah dalam mencintai-Nya. Singkirkanlah segala macam pertikaian dan emosi serta permusuhan, karena sekarang waktunya kalian berpaling dari hal-hal sepele dan sibuklah dalam pekerjaan-pekerjaan penting dan agung". (Malfuzhat, jilid I, halaman 266-268)

Ringkasnya hanya berpegang teguh kepada Allah Ta’ala dan senantiasa mencintai dan mentaati khalifah, maka akan tercipta perdamaian. Perdamaian yang sederhana akan melahirkan perdamaian yang besar.

1 komentar:

Istighfar : Kunci Menutupi Kelemahan

Terkadang manusia tidak menyadari akan perbuatan-peruatan yang telah dilakukan, apalagi perbuatan buruk atau dosa, seakan-akan manusia pada ...