عَنِ ابْنِ عُمَرَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Buniyal-Islamu ala khamsin: syahadatun an la ilaha illallah wa anna Muhammadan Rasulullah, wa iqami-shalati, wa iyta-i az-zakati, wa hajjul-baiti, wa shaumu Ramadhana.”
Yang artinya: “Islam dibangun atas lima hal. (Antara lain) mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berhaji, dan menunaikan puasa Ramadhan,”.
Puasa yang beberapa hari lagi kedepan akan dikerjakan merupakan bagian dari bangunan Islam. Kokohnya keyakinan kita terhadap Allah Ta’ala dilandasi dengan 5 hal yang termaktub dalam Hadits di atas.
Bahkan dalam Alquran, menjalankan Puasa di Bulan Ramadhan adalah suatu kewajiban setiap muslim, sebagaimana firmannya :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Ya ayyuhal ladziina amanu kutiba 'alaikumush shiyaamu kamaa kutiba alal ladziina ming qablikum la' allakum tattaquun"
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana telah di-wajibkan atas orang-orang sebelummu, supaya kamu ter-pelihara dari segala keburukan. (Al-Baqarah:184)
Puasa sebagai peraturan agama, dalam bentuk atau dengan perincian bagaimana pun terdapat pada tiap-tiap agama. “oleh kebanyakan agama, pada kebudayaan yang tarafnya rendah, pertengahan atau lebih tinggi sekalipun, puasa itu umumnya diwajibkan; dan, walaupun bila tidak diharuskan, puasa itu dilakukan seberapa jauh oleh perseorangan, sebagai jawaban kepada dorongan alaminya” – (Enciclopia. Britis.).
Merupakan pengalaman umum para wali dan ahli kasyaf bahwa pemutusan hubungan jasmani atau pertalian duniawi sampai batas tertentu, sangat perlu untuk kemajuan rohani dan memberikan pengaruh mensucikan yang kuat sekali kepada alam pikiran. Tetapi, Islam telah memperkenalkan orientasi dan arti rohani baru dalam peraturan puasa ini. Menurut Islam, puasa merupakan lambang pengorbanan yang sempurna. Orang yang berpuasa bukan hanya menjauhi makan-minum, yang merupakan sarana hidup yang utama, dan tanpa itu orang tak dapat hidup, tetapi juga menjauhi istrinya sendiri, yang merupakan sarana untuk mendapat keturunan. Jadi, orang yang berpuasa membuktikan kesediaannya yang sungguh-sungguh untuk mengorbankan segala-galanya untuk kepentingan Tuhan dan Khalik-nya, kapanpun diperlukan.
Mari kita bersiap untuk menyambut datangnya puasa bulan Ramadhan, siapkan fisik dan kesehatan serta niat yang baik untuk melaksanakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar